Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Powered By Blogger

mewah

mewah

Senin, 04 Juli 2011

language testing


Sekali lagi ‘reliability’ adalah indikator apakah sebuah pertanyaan jika ditanyakan berulang-ulang kali baik kepada orang yang sama maupun kepada orang lain jawabannya akan cenderung sama (konsisten/berulang).
Dengan pengertian ini maka ada beberapa cara untuk mengukur reliability:
1. Test-Retest Reliability
Ini cara paling sederhana menguji reliability sesuai dengan definisinya di atas, yakni dengan cara mencobaquestionnaire yang samakepada respondents yang sama lebih dari satu kali (misal 2x) dalam waktu yang berbeda (jeda waktu tertentu). Jadi nilai reliability-nya ditentukan nilai Korelasi item-item yang sama untukperiode survey yang berbeda.
Kelemahannya:
 pada survey ke-2 orang cenderung mencoba mengingat jawabannya sebelumnya bukan focus pada pertanyaannya. Atau untuk kasus pertanyaan yang mengukur mood perasaan, jawaban bisa berubah (meskipun ada orang yang memiliki kepribadian mantap, suasana hati selalu tenang)
2. Inter-Rater Reliability
Cara mudah yang kedua yakni dengan memberikan pertanyaan yang sama kepada lebih dari satu respondents kemudian membandingkan jawaban antar respondent. Jadi nilai reliability-nya dihitung dari nilai Korelasi item yang sama untuk respondents yang berbeda.
Namun metode ini TIDAK DIREKOMENDASIkan karena tentu kita tidak bisa berasumsi bahwa masing-masing respondents menjawab dengan serius atau dalam kondisi yang sama.
3. INTERNAL CONSISTENCY
Intinya metode ini dipakai jika kita hanya memiliki kesempatan mencoba questionnaires kita 1x pada sekelompok respondents. Jadi disini, reliability item2 pertanyaan yang menanyakan faktor atau construct yang sama akan dihitung berdasarkan nilai korelasinya (mestinya item2 yang menanyakan construct yang sama memiliki jawaban yang hampir sama..atau memiliki korelasi yang tinggi). Jadi disini Reliability dihitung berdasar konsistensi internal jawaban tiap item yang menanyakan construct yang sama.
Terdapat 4 pilihan metode pengukuran Reliability berdasarkan Internal Consistency:
a. Cronbach’s Alpha
b. Average Inter-item Correlation
c. Average Itemtotal Correlation
d. Split-Half Reliability
*** **>>> Apa yang saya pilih???
karena saya make’ SPSS dan saya pengin yang PALING MUDAH, maka saya milih:
1. Cronbach’s Alpha
nilai Alpha ini menunjukkan nilai rata-rata (average) korelasi antar item yang mengukur construct yang sama.
Nilai Alpha: 0 – 1 (semakin besar semakin reliable), tetapi Nunnaly (1978 in Pallant 2005:6 …lengkapnya ‘Julie Pallant, 2005, SPSS Survival Manual, Ligare, Sidney) merekomendasikan nilai Alpha
 minimum 0.7
Namun Pallant (2005:6) menyatakan bahwa nilai Cronbach’s Alpha ini juga dipengaruhi oleh banyaknya item pertanyaan, jika item pertanyaan sedikit (kurang dari 10 pertanyaan untuk construct yang sama) nilai Alpha akan kecil. Olehkarena itu untuk item pertanyaan yang kurang dari 10, Pallant menyarankan menghitung Internal Consistency dengan metode Average Inter-item Correlation!
Nilai optimum Mean Inter-item Correlation: 0.2 – o.4 (Brick & Cheek, 1986 in Pattal 2005:6)
2. Average Inter-item Correlation
Intinya metode ini menghitung perbandingan (korelasi) jawaban antar item (dibuat matriks), selanjutnya dihitung rata-rata korelasinya.
Teknisnya pake SPSS???:
Kalo data udah di-kode kan dan di input ke ‘Data View’ SPSS, selanjutnya
menu “Analyze” > ‘Scale‘ > ‘Reliability Analysis‘ :
Pilih ‘Model: Alpha‘ dan masukkan dikolom kanan item2 pertanyaan yang mengukur construct yang sama
klik tombol ‘Statistics’: aktifkan
dibagian ‘Descriptive for’ aktifin aja semua
dibagian ‘Inter-Item’ aktifkan ‘
Correlations
dibagian ‘Summaries’ aktifkan ‘Means’ ama ‘
Correlations‘ (ini buat ngitung means korelasinya nanti)
dah continue OK
dibagian Output SPSS lihat:
jika mau make nilai Cronbach’s Alpha –> lihat di tabel “reliability Statistics
jika mau make nilai
 Mean Inter-Item Corelations –> lihat di tabel “Summary Item Statistics
ON THE POPPRESSED R



Tidak ada komentar:

Posting Komentar